Ibu kota kerajaan Clover terancam berubah menjadi hutan mawar berduri, lantaran kapten skuad Blue Rose, Charlotte Roselei yang kini berada dibawah pengaruh sihir reinkarnasi bangsa Elf, sedang melampiaskan amarahnya kepada Yami Sukehiro.
Kekuatan Roselei yang disebut-sebut sebagai ksatria sihir wanita terkuat di kerajaan Clover ini, menjadi berlipat-lipat lebih kuat lagi setelah tubuhnya dikendalikan oleh Elf.
Hal ini membuat Yami yang sebelumnya selalu bertarung santai menghadapi si ratu Tsundere ini, harus bekerja ekstra untuk bisa menanganinya tanpa perlu membunuhnya.
Apalagi saat ini posisinya juga tidak terlalu menguntungkan karena dia juga harus memikirkan keselamatan penduduk dan infrastruktur ibu kota.
Satu hal yang istimewa dari sihir mawar berdurinya Roselei adalah, aroma bunga mawar yang muncul dari rerimbungan pohon mawar yang diciptakannya dapat menyembunyikan pancaran magic yang dimilikinya.
Sehingga musuh akan kesulitan untuk mendeteksi dan menemukan dimana posisi Roselei berada.
Hal ini akan sangat menguntungkan bagi Roselei untuk melancarkan serangan dari arah yang tidak terduga.
Namun sepertinya Yami sudah sangat paham dengan gaya bertarung si Ratu Tsundere.
Dengan sekali tebasan, Yami langsung berhasil menemukan posisi Roselei dibalik rerimbunan duri-duri mawar.
Kemungkinan besar, Yami bisa dengan mudah melakukan hal itu karena yang dideteksi oleh Yami bukanlah pancaran magic atau mana-nya Roselei, melainkan pancaran Ki-nya.
Sejauh ini hanya ada dua ksatria sihir yang bisa melakukan hal tersebut, yaitu Yami dan Asta.
Sehingga dalam permainan petak umpet ini, Yami tidak akan bisa dikibuli dengan trik murahan semacam itu.
Nah, dalam pertarungan ini, untuk pertama kalinya, Roselei diperlihatkan bertarung menggunakan teknik berpedang.
Awalnya kami kira akar mawar Roselei hanya bisa dipakai untuk menciptakan cambuk, sehingga dia tergolong tipe petarung jarak jauh.
Tapi ternyata dalam pertarungannya melawan Yami, Roselei juga bisa memanipulasinya menjadi sebuah pedang.
Dan Pedang yang dia ciptakan juga tergolong istimewa, karena dari batang pedang tersebut bisa mengeluarkan akar berduri yang menyebar ke segala arah.
Hal ini membuat Roselei tidak hanya jago dalam pertarungan jarak jauh, tetapi juga horor dalam pertarungan jarak menengah dan jarak dekat.
Jika Yami bukan seorang swordsman yang handal, dia pasti tidak akan bisa menghindari serangan kejutan tersebut. Terlebih lagi, gaya bertarung yang demikian bukanlah gaya bertarung yang biasa dipakai oleh Roselei.
Dan apa yang ditunjukkan oleh Roselei saat ini adalah kemampuan sepenuhnya dari sihir bunga mawar liar miliknya yang tidak lagi terkekang oleh kutukan, berkat jiwa Elf yang saat ini merasuki tubuhnya.
Meskipun demikian, seperti biasa Yami tidak gentar sedikitpun meskipun tahu musuhnya lebih kuat darinya.
Disaat Yami sedang mencari cara untuk mengalahkan Roselei, Maron datang bersama Golem-nya untuk menyelamatkan kakak tercintanya.
Begitu melihat Maron datang, Yami langsung menghampirinya dan menitipkan sesuatu kepadanya. Sesuatu berwarna hitam yang sepertinya adalah tubuh dari Julius yang dia simpan kedalam black hole.
Kami yakin itu adalah tubuh Julius, karena di chapter sebelumnya posisi Yami masih berada di dekat tubuh Julius sebelum Roselei tiba-tiba datang dan membabi buta.
Kami rasa sangat masuk akal kalau Yami kemudian memindahkan tubuh Julius ke dalam black hole untuk kemudian membawanya ke tempat yang lebih aman.
Nah, Idealisme Maron yang anti pria, mencegah nuraninya untuk menyerahkan kasus ini kepada Yami.
Dia tetap kekeh ingin menyelamatkan kakaknya sendirian tanpa meminta bantuan Yami.
Sayangnya, pemadatan mana yang luar biasa padat di sekitar tubuh Roselei membuatnya tidak mampu menyentuh apalagi melukai tubuh Roselei menggunakan kekuatan sihir tanahnya.
Ini unik nih. Meskipun tanah adalah elemen yang padat, sedangkan mana adalah elemen yang kasat mata, tetapi pemadatan mana di sekeliling tubuh Roselei membuat elemen tanah Maron tidak mampu menyentuhnya.
Dari sini kami pun menarik kesimpulan kalau pada dasarnya pertarungan para peyihir di dunia Black Clover adalah pertarungan mana.
Sementara elemen tanah, air, api, listrik, dan lain-lain yang terlihat oleh mata hanyalah efek visual dari mana tersebut. Si penyihir tidak benar-benar menciptakan tanah, api, atau elemen -elemen lain dari tangannya.
Sehingga, meskipun seseorang terlihat terbakar oleh apinya mereoleona, misalnya, tetapi tubuh orang tersebut sebenarnya tidaklah benar-benar terbakar oleh api.
Luka yang muncul di tubuh orang tersebut pada dasarnya bukanlah luka yang ditimbulkan oleh api, melainkan luka yang muncul akibat tekanan mana, yang kebetulan berwujud api.
Hal ini kemudian menjelaskan pula alasan kenapa Asta tidak tersetrum ketika menyentuh tubuh Luck yang sedang memancarkan energi listrik bertegangan tinggi di chapter 163 lalu.
Nah, kembali ke cerita.
Setelah Maron ikhlas menyerahkan nasib Roselei kepada Yami, Yami pun tampak mulai serius dalam bertarung.
Dan bentrok full power mana pun akhirnya pecah di penghujung chapter ini.
Roselei melancarkan serangan terkuatnya yang berbentuk mirip-mirip seperti bor raksasa yang terbuat dari mawar berduri.
Sementara Yami sudah pasang kuda-kuda untuk melancarkan tebasan terkuatnya untuk mematikan langkah Roselei dengan sekali serang.
Dan jika dilihat dari ekspresi Roselei di akhir chapter ini, sepertinya serangan Yami berhasil menghancurkan serangan terkuat Roselei, dan bahkan juga berhasil melukai bagian tubuh Roselei.
Apakah ini berarti si Ratu Tsundere benar-benar sudah berhasil dikoplok oleh Yami???
Kalau menurut kami sih, pertarungan masih belum selesai. Dan akan ada injuri time di chapter berikutnya, karena untuk saat ini, belum ada cara lain untuk menghapus sihir reinkarnasi, kecuali menggunakan pedang ketiga-nya Asta atau jiwa orang tersebut mampu mengambil alih sendiri dari dalam, seperti yang terjadi pada Yuno.
So, piye menurutmu cah???
0 komentar:
Post a Comment