Pengejaran markas besar reinkarnasi para Elf masih terus berlanjut di manga Black Clover chapter 160 ini.
Asta dan Yuno yang sudah menyelesaikan urusan mereka di Desa Hage, langsung terbang kembali untuk mengejar ketertinggalan mereka dari para senior.
Sayangnya mereka harus terbang ke arah yang berbeda, karena Yuno merasakan ada dua lokasi yang terdapat pancaran mana Elf.
Dimana salah satunya ternyata dipancarkan oleh Luck, yang kini tubuhnya dikendalikan oleh seorang reinkarnasi Elf yang bernama Lufuru.
Disebuah kota yang kini sudah porak poranda, takdir seolah mempermainkan nasibnya. Di depan Luck, berdiri Vanesha dan Magna, rekan satu skuadronnya di Black Bull, yang sudah siap untuk menghentikan keanarkisannya.
Bisa dibilang tidak ada informasi yang berharga atau battle yang istimewa di manga Black Clover chapter 160 kali ini.
Selesai halal bihalal di kampung halamannya, Asta dan Yuno langsung cabut menuju battelfield yang selanjutnya.
Sungguh
malang nasib si Bapa. Baru saja dia sadarkan diri, dan belum sempat
disungkemi oleh Asta dan Yuno, dia sudah langsung ditinggal ngibrit oleh
dua mantan anak panti kesayangannya tersebut.
Sementara itu dikota terdekat Vanesha dan Magna yang sedang menjalankan tugas patroli, terpaksa harus bentrok melawan Luck yang kini tubuhnya dikendalikan oleh seorang reinkarnasi Elf yang bernama Lufuru.
Tanpa pikir panjang, Luck langsung menyerang dengan kekuatan penuh. Yang jika serangan tersebut sampai mengenai Magna, bisa dipastikan si anak punk ini koid seketika.
Beruntung di situ ada Vanesha dan sikucing benang merah miliknya yang bisa memanipulasi takdir.
Berkat sentuhan si kucing, serangan Luck meleset, meskipun datang dengan kecepatan kilat.
Sayangnya, si kucing sepertinya tidak bisa membedakan mana lawan mana kawan. Dia masih menganggap Luck sebagai bagian dari Black Bull sehingga dia tidak mengijinkan siapapun menyakitinya. Termasuk si Magna.
Itulah sebabnya, Vanesha memasukkan si kucing kembali ke kandangnya, dan memposisikan diri hanya sebagai penonton dalam pertarungan Luck vs Magna, karena dia yakin, meskipun saat ini tubuhnya dijadikan wadah reinkarnasi Elf, tetapi jiwa Luck pasti masih ada di dalamnya.
Dan sepertinya dia juga percaya kalau Magna sukses memplekotho si Luck, maka Luck mungkin akan bisa kembali seperti Luck yang seharusnya.
Mungkin kepercayaan kedua rekannya di Black Bull ini, terkait dengan masa lalu Luck yang tidak pernah kalah dalam duel.
Sehingga jika dia dikalahkan oleh Magna, maka akan ada getaran-getaran traumatis di dalam otaknya yang akan mengacaukan frekwensi sihir reinkarnasi yang saat ini mengendalikan tubuh Luck.
Menurut kami, penjelasan ilmiahnya seperti itu sih!
Nah, dalam pertarungan one on one ini, dari segi teknik, kekuatan dan kecepatan, sepertinya Luck atau Lufuru jauh lebih unggul.
Namun ketahanan tubuh, serta kenekatannya Magna dalam bertarung, yang tak jarang membahayakan nyawanya sendiri, sepertinya cukup ampuh untuk mengimbanginya.
Meskipun teknik yang dia gunakan monoton, dari dulu cuma lempar lemparan bola api saja, tetapi dia terlihat cukup kreatif untuk memoleskan berbagai variasi rasa di dalam bola-bola apinya tersebut.
Ada bola yang kalau di lempar bisa menghilang, seperti rasengannya Boruto. Ada bola yang kalau dilempar tetap akan meledak meskipun tidak menyentuh target. Ada juga bola api yang bisa berbalik arah seperti peluru kendali.
Nah, berkat kenekatannya magna inilah, sejenak dia bisa merasakan kemenangan atas Luck. Bahkan dia sampai bisa mengikat Luck dengan tali api pengekang sihir.
Namun Luck yang sekarang adalah Luck yang berteknologi Elf. Jumlah mana yang dimilikinya sangatlah melimpah.
Sehingga tanpa kesulitan, dia bisa menghancurkan tali api pengekang sihirnya Magna, dan merilis sihir petir yang begitu dahsyat, sebagai sebuah gertakan.
Tapi itu adalah kesalahan paling fatal yang dilakukan oleh Luck. Sihir petirnya yang meledak-ledak membumbung tinggi ke angkasa, terlihat oleh Asta.
Tak diragukan lagi, satu-satunya orang yang memegang tool untuk menetralkan sihir reinkarnasi ini, pasti akan langsung bergegas menuju lokasi tersebut.
Karena Asta tidak punya petunjuk arah yang lain selain keributan semacam itu. Dia kan tidak bisa merasakan Mana.
Dengan terpancingnya Asta untuk bergerak menuju lokasi pertarungannya Luck dan Magna, maka bisa dipastikan di chapter mendatang sihir reinkarnasi yang menjangkiti tubuh Luck akan dinetralkan oleh Asta.
Menariknya, Asta terbang menuju kota dengan menaiki bahtera angin ciptaannya Yuno. Sendirian.
Bisakah Asta membelokkan arah bahteranya Yuno tersebut menuju lokasi Luck dan Magna?
Atau dia akan melompat ke daratan untuk kemudian berlari sekencang-kencangnya menuju lokasi pertarungan tersebut?
Atau Asta akan melompat dari bahtera dan memilih untuk terbang menggunakan Black Form-nya??
Semua kemungkinan bisa saja terjadi, termasuk bahtera Asta memang disetting oleh Yuno untuk menuju lokasi tersebut?
Piye menurutmu cah???
0 komentar:
Post a Comment