Chapter 897 terfokus pada rencana Pekoms untuk membawa Luffy keluar dari dunia cermin dan melarikan diri dari kepungan pasukan tempurnya Big Mom yang sudah berkumpul di Cacao Island.
Saat ini Cacao Island sudah dikepung baik dari darat maupun dari lautan.
Pasukan besar Big Mom yang dipimpin oleh Oven, sudah mengepung satu-satu-nya pintu keluar dari dunia cermin di Pulau cokelat.
Sementara armada angkatan laut Big Mom yang sepertinya dipimpin oleh eks Sweet Commander, Snack, sudah diparkir mengelilingi Cacao Island.
Dan ditengah lautan, Thousand Sunny yang kecil mungil sedang dikuntit oleh armada besar pimpinan Sweet Commander, Smoothie.
Wohohoho kalau begini mah, defensenya Big Mom FC sudah lebih rapet daripada strategi Parkir Bus-nya Antonio Conte pas lawan Manchester City kemaren, ya nggak?.
Celurut saja seharusnya sudah tidak bisa kabur dari rapatnya barisan pertahanannya Big Mom FC.
Tapi Luffy bukan celurut. Dia itu Monkey. Dan saat ini dia sedang dibantu kabur oleh seekor Singa dari Zou, Pekoms.
Berasal dari Zou, dan saat ini kondisi di luar sedang Bulan Purnama, membuat Pekoms memiliki banyak keunggulan untuk melancarkan strategi serangan balik.
Pekoms berencana mengamuk dalam wujud Sulong-nya untuk memporakporandakan barisan pasukan Big Mom dan memberi celah bagi Luffy untuk kabur.
Sayangnya, Pekoms sama sekali tidak memiliki kendali terhadap kekuatan buasnya tersebut.
Ketika dia sudah memasuki mode Sulong, dia akan benar-benar berubah menjadi Monster yang mindless. Nggak punya kesadaran.
Dia akan mengamuk membabi buta, tanpa mengetahui siapa lawan siapa kawan. Berbeda dengan Carrot yang mungkin jika diskala 1 - 10, Carrot sudah menguasai mode Sulong dikisaran angka 7.
Jadi Carrot masih bisa mengendalikan kekuatan Sulongnya, meskipun hanya dalam waktu yang terbatas.
Nah, menurut Pekoms, hanya ada satu orang yang suaranya masih dapat dia kenali meskipun dirinya sudah masuk ke mode Sulong.
Dia adalah Pedro. Namun saat ini, Pedro sudah Almarhum, jadi menurut Pekoms, sudah tidak ada lagi makhluk hidup yang suaranya masih akan dia kenali saat sudah masuk ke mode Sulong.
Namun kami rasa apa yang Pekoms yakini tersebut salah. Kami pikir, nanti, entah bagaimana caranya, Pekoms masih akan bisa mendengarkan suaranya Luffy meskipun Sulongnya masih aktif.
Ngomong-ngomong soal Pedro. Agak Ironis memang kenapa Pedro harus buru-buru melakukan serangan bunuh diri.
Padahal jika dia mau bersabar, dia bisa menunggu hingga malam tiba dan berubah ke wujud Sulong.
Dan karena Pedro adalah gurunya Carrot dan Pekoms, kami yakin Pedro ini pastinya sudah setingkat Master dalam pengendalian transformasi Sulong.
Nah, sesuai dengan yang sudah direncanakan, begitu berhasil keluar dari dunia cermin, Pekoms langsung melepas kacamata hitamnya kemudian bertransformasi ke wujud Sulong.
Pekoms kemudian mengamuk dan berhasil membukakan celah bagi Luffy untuk bisa kabur.
Ada yang menarik nih pada saat Pekoms keluar dari dunia cermin.
Meskipun dia sudah melakukan penyamaran yang heboh, tetapi ternyata anggota bajak laut Big Mom, masih bisa mengenalinya.
Anehnya lagi, meskipun jelas-jelas penyamarannya sudah ketahuan, tetapi Pekoms masih berpikir, kalau penyamarannya tersebut masih rapi, masih clean.
Dia pikir, identitas aslinya baru akan benar-benar terbongkar setelah dia melakukan perubahan Sulong. Karena di Whole Cake Island hanya ada satu Mink yang dapat melakukan hal tersebut.
Anehnya lagi, meskipun jelas-jelas penyamarannya sudah ketahuan, tetapi Pekoms masih berpikir, kalau penyamarannya tersebut masih rapi, masih clean.
Dia pikir, identitas aslinya baru akan benar-benar terbongkar setelah dia melakukan perubahan Sulong. Karena di Whole Cake Island hanya ada satu Mink yang dapat melakukan hal tersebut.
Pantes saja di chapter kemaren Luffy langsung dapat mengenali Pekoms. Ternyata bukan karena IQ Luffy yang tambah pinter, tapi ternyata karena penyamarannya Pekoms yang super payah.
Payahnya lagi, meskipun sudah masuk ke wujud Sulong, tetapi Pekoms masih tetap kalah kuat dari Charlotte Oven.
Sekali pukul, Pekoms langsung muntah darah. Dimana selanjutnya dia dikepung dan tertangkap oleh anak-anaknya Big Mom yang lain, yang ternyata sudah tahu bagaimana cara mengatasi perubahan wujud Sulongnya Pekoms, yaitu dengan menghalangi matanya agar tidka melihat langsung Bulan Purnama.
Tapi sepertinya jalan yang diambil oleh Charlotte Decufflets bukan dengan memasangkan kembali kacamatanya Pekoms. Melainkan dengan menculekkan Scythe atau senjata malaikat mautnya, ke matanya Pekoms.
Sadezzzz!!!
Entah bagaimana nasib Pekoms setelah diculek oleh Decufflets menggunakan Schyte. Semoga saja dia bisa meloloskan diri tepat waktu dan kini dalam kondisi yang sehat wal'afiat.
Tapi sepertinya jalan yang diambil oleh Charlotte Decufflets bukan dengan memasangkan kembali kacamatanya Pekoms. Melainkan dengan menculekkan Scythe atau senjata malaikat mautnya, ke matanya Pekoms.
Sadezzzz!!!
Entah bagaimana nasib Pekoms setelah diculek oleh Decufflets menggunakan Schyte. Semoga saja dia bisa meloloskan diri tepat waktu dan kini dalam kondisi yang sehat wal'afiat.
Ini agak Ironis juga ya. Diawal kemunculannya, Pekoms terlihat sangat kuat dan mengintimidasi. Bahkan sampai ada beberapa blogger dan Youtuber yang memasukkan Pekoms sebagai salah satu dari 10 pengguna kekuatan Zoan terkuat di dunia One Piece.
Tapi kesini-kesini dirinya malah kelihatan seperti karakter penghibur yang lucu, dan kekuatannya hanya sebatas ecek ecek.
Terlepas daripada itu, berkat keributan yang diciptakan oleh Pekoms, Luffy punya kesempatan untuk melompat kabur dari lokasi pengepungan.
Meskipun pada akhirnya lompatannya tersebut justru membuatnya menjadi sasaran empuk bagi Raisin, si Madara Uchihanya Onepiece.
Beruntung, Sanji datang tepat waktu menangkap Luffy, menggajul mukanya Raisin, kemudian terbang kabur menggunakan kemampuan Sky Walk-nya.
Nah yang menarik dari sosok Raisin ini menurut kami, selain muka dan gaya rambutnya yang mirip Uchiha Madara, pedang yang dia gunakan terlihat memiliki pola yang hampir sama dengan Shusuinya Roronoa Zoro.
Mungkinkah si Raisin ini juga merupakan salah satu Pendekar Pedang pengguna Kokuto seperti Roronoa Zoro dan Dracule Mihawk?
Kayaknya enggak deh.
Lanjut ke misi pelarian.
Setelah menggajul Raisin hingga terpelanting entah kemana, Sanji membawa Luffy pergi menggunakan kemampuan Sky Walk-nya.
Namun ternyata kemampuan Skywalk bukanlah sesuatu yang terlalu spesial dihadapan pasukan Yongko.
Beberapa anak buahnya Big Mom ternyata juga mampu menggunakan teknik tersebut. Contohnya saja Cahrlotte Yuen.
Meskipun badannya terlihat besar dan tambun, tetapi ternyata dia memiliki ilmu meringankan tubuh yang tidak kalah mahir dibandingkan dengan Sanji.
Dengan tongkat unik yang ujungnya bisa membesar seperti tongkat kilo tonnya Usopp, Yuen menyemash Sanji dan Luffy sekaligus hingga terjungkal ke tanah dan kembali dikepung anak buahnya Big Mom.
Beurntung dimomen-momen yang kritis ini, pasukan Germa 66 datang tepat waktu menyelamtkan mereka.
Reiju, Niji, Ichiji, dan Yonji terjun langsung ke tengah pertempuran untuk melindungi Luffy dan Sanji.
Sementara armada tempurnya Germa memporak porandakan angkatan lautnya Big Mom yang mengelilingi Cacao Island, dan membukakan jalan bagi Sunny untuk menjemput kapten mereka.
Nah, kira-kira siapa saja petinggi Big Mom Pirates yang akan menghadapi para pentolannya Germa 66 ini?
Kalau menurut prediksi kami, di chapter berikutnya Oven akan kembali berhadapan dengan Vinsmoke Niji, sementara Yuen akan dihandle oleh Yonji.
Kemungkinan besar Niji akan balas dendam kepada Oven, karena dirinya sudah diplekotho pada pertemuan pertama mereka saat chaos di Tea Party.
Kemungkinan besar Niji akan balas dendam kepada Oven, karena dirinya sudah diplekotho pada pertemuan pertama mereka saat chaos di Tea Party.
Kami tidak yakin siapa yang akan dihadapi oleh Ichiji, tetapi sepertinya dia dan Reiju akan menghajar cukup banyak anak-anaknya Big Mom.
Lalu siapa yang akan menghadapi Snack dan Smoothie?
Kami tidak begitu yakin, tetapi sepertinya eks komandan Snack akan berhadapan dengan Vinsmoke Judge.
Sedangkan lawan untuk Smoothie, sepertinya memang yang paling layak adalah Vinsmoke Reiju.
0 komentar:
Post a Comment