Kami sendiri kurang begitu ingat apakah adegan tersebut memang pernah ada di episode-episode sebelumnya atau tidak. Atau ini cuma sisipan penjelasan Ultra Instinct dalam mode flashback yang dikutip dari cerita Manga Dragon Ball Super Chapter 28.
Butuh waktu antara respon panca indera dan perintah otak hingga membuat tubuh merespon suatu keadaan.
Agar respon tubuh menjadi lebih cepat, Whis mengatakan agar Goku dan Vegeta melatih setiap bagian tubuh mereka untuk merespon sendiri tanpa menunggu perintah otak.
Jika bisa melakukan hal tersebut, niscaya mereka dapat menghindari dan mengantisipasi serangan apapun.
Namun hal itu tidaklah mudah, karena Beerus pun masih belum bisa menguasainya dengan sempurna.
Dari penjelasan Whis tersebut, kami pun menarik kesimpulan jika kemampuan Ultra Instinct Omen ini, mirip dengan kemampuan Kenbunsho Haki dalam cerita Onepiece.
Kemampuan ini sama sekali tidak meningkatkan kekuatan, tetapi hanya meningkatkan kecepatan refleks tubuh terhadap ancaman.
Mungkin hal ini secara tidak langsung telah menjelaskan alasan kenapa mode Limit Breaker Goku yang diperkenalkan sebelum episode 109 dan 110 tayang memiliki aura yang sedikit berbeda dengan Ultra Instinct yang dipakai Goku saat ini.
Kami rasa Ultra Instinct Omen ini hanyalah salah satu level atau tahapan atau jenis dari Ultra Inctinct.
Masih ada level atau tahapan lain dari Ultra Instinct yang akan melengkapi kekuatan Ultra Instinct Omen ini.
Kami rasa alasan kenapa ULtra INstinct Omen auranya hanya biru silver, tanpa ada aura merah yang menyelimutinya seperti saat pertama kali diperkenalkan dulu adalah karena masih ada level berikutnya dari Ultra Instinct.
Mungkin, ini mungkin loh! Ultra Instinct Omen ini memang hanya meningkatkan kecepatan dan kemampuan refleks tubuh saja, tidak meningkatkan kekuatan Goku secara massiv.
Logikanya gini loh! Dengan masuk ke mode Ultra Instinct Omen, kecepatan dan refleks Goku sudah melampaui Dewa Penghancur. Tetapi kekuatan serangannya masih sekuat Super Saiyan Blue.
Sehingga meskipun dapat menghindari dan mengantisipasi semua serangan musuh, tetapi Goku masih punya kesulitan untuk mengalahkannya, karena kekuatan serangannya tidak ikut meningkat.
Dan di level berikutnya, saat aura merah dalam Ultra Instinct Goku muncul, mungkin wujud sempurnanya inilah yang nanti akan disebut sebagai LImit Breaker, Powernya Goku baru akan meningkat drastis.
Sehingga baik kecepatan maupun kekuatannya sudah melampaui Dewa Penghancur.
Mungkin ini pulalah alasan kenapa Jiren masih mampu mengover power Goku meskipun Goku sudah memasuki mode Ultra Instinct Omen.
Sepertinya Jiren memang sudah benar-benar menguasai Ultra Instinct secara penuh, yang dibuktikan dengan aura Ki berwarna merah yang dia pancarkan.
Dan kelak Goku baru akan benar-benar menguasai seluruh kekuatan Ultra Instinct saat ada aura merah yang menyelimuti tubuhnya seperti saat pertama kali diperkenalkan dulu.
Nah, kembali ke pertarungan antara Goku vs Kefla.
Saat pertama kali bertarung menggunakan Ultra Instinct, yaitu saat melawan Jiren, Son Goku nyaris tidak berbicara apapun, sampai pertarungannya selesai.
Dan sepertinya dirinya juga setengah sadar saat menggunakan kekuatan tersebut, karena saat ditanya oleh Vegeta, Goku sama sekali tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi padanya.
Namun pada pertarungannya melawan Kefla kali ini, Goku beberapa kali berbicara kepada Kelfa saat dalam mode Ultra Instinct.
Goku juga terlihat sadar dengan jumlah Ki yang saat ini dia punya.
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Goku dalam mengendalikan Ultra Instinct semakin meningkat. Meskipun dirinya masih belum mengerti bagaimana caranya agar bisa masuk ke mode tersebut secara sadar.
Nah, meskipun Ultra Instinct ini bisa dibilang bukan lanjutan transformasi Super Saiyan, melainkan hanya semacam kemampuan khusus atau bakat alami, tetapi ternyata mode ini juga membutuhkan cukup banyak Ki.
Meskipun tidak seboros wujud Super Saiyan.
Mungkin ini hanya spekulasi kami, tetapi saat Goku akan mendekati Kefla untuk menyarangkan Kamehamenya, rambut dan sikunya Goku sempat terkena serangan lasernya Kefla.
Padahal Goku sudah menggunakan Ultra Instinct loh. Seharusnya kan dia bisa menghindari semua serangan yang diarahkan kepadanya menggunakan kemampuannya ini.
Tapi kenapa masih ada serangan Kefla yang bisa mengenai bagian tubuhnya? Nah loh!!!
Kami rasa hal ini terjadi tidak hanya karena Goku tidak bisa secara penuh menggunakan Ultra Instinct saat menyerang, tetapi juga karena Ki yang dibutuhkan untuk Ultra Instinct sudah menipis.
Andai saja kamehamehanya Goku meleset, bisa jadi justru Kefla lah yang melempar Goku keluar arena, karena setelah kamehameha tersebut, Ultra Instinct Goku akan berakhir, dan Ki nya benar-benar hampir habis.
Beruntung serangan terakhirnya tersebut bisa membuat Kefla keluar arena.
Meskipun masalah tidak selesai begitu saja. Karena kini Jiren sudah bangun dari meditasinya, dan mulai melakukan pergerakan lagi, sementara sisa waktu Turnamennya tinggal 17 menit.
Goku butuh keajaiban lagi untuk dapat mengembalikan Ki nya seperti semula dan bisa sekali lagi menghancurkan shell untuk memasuki mode Ultra Instinct untuk ketiga kalinya.
Mungkinkah Goku akan kembali mendapatkan bantuan Ki dari Frieza seperti sebelumnya? Karena Frieza sepertinya berencana memanfaatkan kekuatan Goku untuk menghabisi Jiren.
Atau justru karena kehabisan Ki, Goku malah bisa menghancurkan Shell yang lain sehingga bisa mengakses level berikutnya dari Ultra Instinct?
Karena sepertinya Ultra Instinct ini selalu bangkit justru setelah Ki Goku hampir terkuras habis.
Mungkinkah ini ada hubungannya dengan kemampuan Zenkai yang dimiliki oleh bangsa Saiyan, dimana kekuatan seorang Saiyan akan meningkat pesat setiap kali berhasil selamat dari sekarat?