Death Note merupakan salah satu animanga paling populer di dunia sepanjang masa. Penjualan Volume manganya sendiri mencapai lebih dari 30 juta copy di seluruh dunia. Meskipun ceritanya sudah selesai, tetapi master piece yang satu ini tetap bertambah terus penggemarnya.
Kali ini Otaku Indonesia akan mengulas beberapa fakta kontroversial tentang Death Note yang tidak banyak orang sadari. Kecuali oleh para fans beratnya. haha...
- Identitas asli dari mangaka Death Note sampai saat ini masih menjadi misteri. Satu-satunya yang diketahui hanyalah nama penanya saja, Tsugumi Ohba.
- L dan Light Yagami memiliki kepribadian yang bertolak belakang hampir dalam semua hal. Jika kalian cermati nama asli L "Lawliet" dalam pengucapan orang Jepang berbunyi "Low Light." Selain itu di dalam cerita Light Yagami cenderung lebih suka memakai PC (Windows) sementara L lebih suka memakai Laptop Mac (Apple.)
- Pada tahun 1973, Shigeru Mizuki (Mangaka GeGeGe no Kitarou) mempublikasikan sebuah one-shot berjudul "Fushigi na Techou (Buku Ajaib)" yang bercerita tentang sebuah buku yang jika dituliskan nama orang di dalamnya, maka pemilik nama tersebut akan mati. Entah kebetulan atau gimana, itu sangat mirip dengan Death Note.
- Death Note pernah dicekal di China. Alasannya karena banyak anak di China yang membeli buku "Death Note" dan menuliskan nama orang-orang yang dibencinya di dalam buku tersebut.
- Pada tahun 2007 di Belgia terjadi kasus pembunuhan dimana pelakunya meninggalkan kertas bertuliskan “Watashiwa Kira Dess (I am Kira).” Tidak hanya itu, di dekatnya juga terdapat guratan pada tanah yang terlihat seperti simbol / huruf Jepang. Kira adalah nama alias Light Yagami dalam serial Death Note. Kasus tersebut kemudian dikenal dengan "Manga Murder Case."
- Pada bulan Februari 2014, seorang gadis berusia 15 tahun tewas setelah melompat dari jendela kamar apartemennya di lantai 13 di Yekaterinburg, Russia. Gadis tersebut tewas dengan meninggalkan secarik surat kematian di samping empat Volume Manga Death Note.
- Kalung Salib yang dikenakan oleh Misa Amane dalam manga Death Note, disensor menjadi simbol fleurs-de-lis dalam anime. Kemungkinan hal ini dilakukan untuk menghindari konflik dengan umat Kristiani terkait karakter Misa Amane yang seorang pembunuh Death Note.
Demikian 7 Fakta kontroversial seputar Death Note yang tidak banyak orang ketahui versi Otaku Indonesia. Mari kita ambil hikmahnya saja, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.