Sunday 22 July 2018

[ REVIEW ONE PIECE 912 ] KEMBALINYA DUO BIANG KEROK!!!


Dalam kondisi yang masih lemas setelah meminum air dari sungai yang sudah tercemar limbah, O Tama dibuat syok dan pingsan karena Luffy dengan begitu polosnya bilang kalau Ace sudah tewas.

Dan sebagai bentuk rasa tanggungungjawabnya, Luffy kemudian menawarkan diri untuk memeriksakan O Tama ke Dokter terdekat.

Untuk menjaga agar penampilan Luffy tidak terlihat begitu mencolok, gurunya Tama yang ternyata bernama Hitetsu, meminjamkan Kimono yang dia punya kepada Luffy.

Karena ingin tampil all out dengan kostum samurai-nya ini, Luffy dengan seenaknya mengambil Pedang yang dia temukan di rumah Hitetsu dan menyelipkannya di pinggang.

Siapa sangka, pedang yang dengan sembrono dia ambil ini adalah salah satu dari 3 Pedang Kitetsu atau Pedang terkutuk.

Dan yang ada di pinggangnya saat ini adalah Pedang Kitetsu Generasi ke-2, Nidai Kitetsu.
review manga one piece chapter 912
Manga onepiece chapter 912 dibuka dengan adegan O Tama yang syok dan pingsan setelah mendengar perkataan Luffy yang menyebutkan kalau Ace sudah tewas.

Berita duka yang disampaikan Luffy dengan ekspresi yang sangat datar, dan diucapkan dalam waktu yang sangat tidak tepat ini, tentu saja tidak hanya membuat O Tama Syok dan pingsan.

Tetapi juga membuat Hitetsu marah dan memaki Luffy yang benar-benar tidak tahu sikon, dan sangat tidak sensitif dengan keadaan.

Namun saat Hitetsu bilang "Siapa sebenarnya kau, Pria yang sangat tidak sensitf???"

Dengan polosnya, Luffy bilang "Aku Luffy. Orang yang kelak akan menjadi Raja Bajak Laut!, And You?!?"

Hitetsu kemudian berbalik memperkenalkan diri "Namaku adalah Hitetsu. Aku adalah Empu. Dan aku juga sedang menunggu seseorang di sini!!!"

Lhah!!! Katanya marahan??? Kok malah jadi saling memperkenalkan diri???

Dan setelah dirasa cukup dengan sesi perkenalannya, sang Empu Hitetsu melanjutkan dengan sesi pelajaran sejarah.

Hitetsu menceritakan kalau tempat mereka berada saat ini dulunya adalah sebuah desa yang bernama Amigasa.

Satu tahun yang lalu, desa ini dihancurkan oleh X Drake yang kini menjabat sebagai salah satu Headliner-nya Kaido.

Dan kini hanya Hitetsu dan O Tama saja yang masih bertahan tinggal di desa tersebut.

Desa ini hanyalah sebagian kecil dari contoh penghancuran massal yang dilakukan Kaido di Wano.

Satu-satunya wilayah yang masih terpelihara, gemah ripah loh jinawi, saat ini hanyalah di Flower Capital, tempat tinggalnya Shogun Wano saat ini. 

Cerita Hitetsu kemudian mundur ke-4 tahun sebelum masa sekarang.

Saat itu Desa Amigasa merupakan desa yang sangat miskin. Saking miskinnya banyak penduduk yang mati kelaparan.

Suatu hari, sebuah kapal bajak laut berlabuh di desa ini. Kelompok bajak laut ini datang dalam kondisi yang sangat lemah.

Karena awaknya begitu lemah inilah, penduduk desa bisa dengan mudah menangkap mereka dan mengikat mereka dengan tali, kemudian menjarah persediaan makanan mereka.

Namun setelah seluruh penduduk desa selesai makan, salah seorang bajak laut bisa melepaskan tali dengan begitu mudah.

Bajak laut tersebut mengatakan, mereka sengaja berpura-pura lemah karena datang ke desa tersebut bukan untuk merampok, melainkan justru untuk berbagi makanan dengan penduduk desa.

Bajak laut tersebut tidak lain adalah Portgas D. Ace.

Karena Ace datang ke desa ini 4 tahun silam, maka bisa dipastikan kalau dia datang ke Wano sebelum kerajaan ini dijajah oleh Kaido.

Namun masih belum pasti apakah saat itu dia sudah menjadi bagian dari Whitebeard Pirates atau masih memimpin Spade Pirates. Karena karakter yang gendut dan yang pakai topi magician ini adalah anak buah Ace saat masih memimpin Spade Pirates.

Nah, setelah menyimak pelajaran sejarahnya Hitetsu, Luffy memutuskan untuk segera membawa O Tama ke dokter di kota terdekat.

Agar tidak terlihat begitu mencolok, Hitetsu meminjamkan Kimono miliknya kepada Luffy.

Ajaibnya, meskipun ukuran tubuh Hitetsu dan Luffy beda jauh, tetapi Kimono milik Hitetsu bisa sangat pas dipakai oleh Luffy. 

Dan karena Luffy bener-bener ingin total menjalankan perannya sebagai seorang samurai, meski tidak bisa memakai pedang, Luffy tetep punya inisiatif untuk menenteng sebuah pedang.

Dan dia pun mengambil sebilah pedang yang nganggur yang dia temukan di rumah Kitetsu.

Melihat Luffy secara serampangan mengambil Pedang miliknya, Hitetsu langsung naik pitam.

Pedang yang Luffy ambil ternyata adalah warisan dari gurunya yang bernama Kotetsu yang sepertinya Oda ambil dari nama pembuat pedang terkenal di jaman Edo yang bernama Nagasoni Kotetsu. dan termasuk salah satu dari 3 pedang terkutuk atau pedang Kitetsu.

Dan pedang yang dimaksud adalah Nidai Kitetsu, atau pedang Kitetsu Generasi kedua yang termasuk salah satu dari 21 pedang O Wazamono.

Karena tidak boleh membawa Nidai Kitetsu, Luffy menawarkan solusi, bagaimana kalau yang dia bawa adalah pedang yang dipakai oleh Hitetsu, sementara Hitetsu untuk sementara waktu memakai Nidai Kitetsu.

Namun lagi - lagi dia menolaknya. Dia tidak berani memegang Nidai Kitetsu, karena takut terkena efek dari kutukan Pedang tersebut. .

Nah, diawal tadi HItetsu bilang dia sedang menunggu seseorang, dan kali ini diketahui kalau di rumahnya ada Nidai Kitetsu. 

Jadi, jelas sudah, kalau orang yang dia tunggu adalah orang yang sudah ditakdirkan akan menjadi pengguna Nidai Kitetsu tersebut.

Dan bau bau-nya orang yang ditunggu oleh Hitetsu tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Roronoa Zoro.

Pada video teori kami sebelumnya, kami berspekulasi kalau Zoro memang ditakdirkan sebagai pengguna 3 Kitetsu. Dan dalam perang Wano nanti dia akan mendapatkan Shodai Kitetsu dari Shogun.

Kemudian baru setelahnya dia akan mendapatkan Nidai Kitetsu.

Namun ternyata justru Nidai Kitetsu muncul lebih awal dari yang kami perkirakan.

Semoga saja pedang ini nantinya akan Luffy berikan kepada Zoro dan dipakai oleh Zoro dalam pertarungan melawan Shogun.

Kembali ke Luffy, karena sifat ngeyelnya sudah level dewa, Luffy tidak peduli itu pedang terkutuk atau apa, dia  tetep nekad mengambil Nidai Kitetsu dan membawanya pergi mengantar O Tama ke dokter.

Luffy pergi membawa O Tama ke dokter dengan manaiki Komainu. Di tengah jalan O Tama terbangun, dan menuduh Luffy sebagai seorang pembohong.

Tama tidak percaya kalau Ace sudah tewas, karena sebelum pergi meninggalkan Amigasa, Ace pernah berjanji kepada O Tama, kalau suatu hari nanti dia akan datang kembali dan membolehkan O Tama ikut berlayar bersamanya, setelah dia berhasil menjadi seorang kunoichi yang hebat.

Karena alasan itulah, O Tama terus berlatih untuk menjadi seorang Kunoichi yang hebat dibawah asuhan Tobitetsu, dan tetep kekeh tidak mau meninggalkan desa Amigasa sampai Ace datang kembali untuk menemuinya.

O Tama tetep tidak mau pindah ke desa lain, bahkan setelah X-Drake datang dan menghancurkan desa tersebut atas nama Kaido, satu tahun silam.

Sementara itu, Komainu yang mereka tunggangi akhirnya keluar juga dari hutan bambu. Dan pemandangan yang mereka dapati sungguh mengerikan.

Di satu sisi, terdapat pabrik-pabrik milik Kaido yang mencemari lingkungan, di sisi lain ada binatang-binatang buas yang sedang bertarung satu sama lain.

Terlihat ada seekor babi hutan yang lari terbirit-birit dikejar oleh seekor Harimau dimana Harimau tersebut juga lari terbirit-birit karena dikejar oleh seekor buaya kepala hiu. Atau hiu berbadan buaya. Entahlah!

Dan ini adalah awal dari serangkaian adegan koplak yang akan terjadi berikutnya.

Karena mungkin masih merasa lapar, Luffy sempat terpikir untuk menyikat satu binatang buas untuk dijadikan makanan.

Namun rencananya tersebut segera diurungkan, karena dia diberi tahu kalau binatang-binatang tersebut minum dari air sungai yang sudah dicemari limbah pabriknya Kaido.

Nah, ditengah perjalanan, mereka menemui segerombolan penjahat yang mengejar-ngejar seorang wanita.

Karena mendengar ada yang bilang "Hey cewek, jangan lari!!!"secara ultra instnct Luffy langsung berpikir kalau itu adalah Sanji.

Dan kecurigaannya semakin menguat ketika orang itu bilang "berikan semua milikmu!!!" Luffy jadi makin yakin kalau orang itu adalah Sanji.

Ealah, ternyata Luffy lebih hafal dengan sifat cabulnya Sanji daripada mengenali suara nakamanya sendiri!!!

Nah disaat Luffy masih ragu apakah orang itu beneran Sanji atau bukan, seorang samurai berlari mengejar sekumpulan penjahat tersebut dan mengoplok mereka semua dengan sekali koplokan, game over.

Dan koplaknya lagi, samurai tersebut mengoplok para penjahat tersebut bukan karena ingin menyelamatkan si wanita, melainkan karena ingin merebut sake yang para penjahat tersebut bawa.

Nah, ada "samurai" dan ada "Sake," kali ini intinct-nya Luffy sepertinya nggak ngaco lagi! Luffy menyuruh Komainu berhenti karena sepertinya dia kenal dengan Samurai yang suka mabuk-mabukan tersebut,

Dan benar saja, ternyata dia adalah Roronoa Zoro yang entah bagaimana caranya sudah bisa berkeliaran bebas setelah di chapter 909 terlihat memplekotho jaksa dan hakim setempat.

Ealah, lagi-lagi Luffy lebih hafal dengan kepribadian Zoro yang suka mabuk-mabukan daripada mengenali suara nakamanya sendiri.
Begitu mendekat dan melihat Zoro menenteng sebongkah daging, Luffy langsung memintanya.

Dan dengan senang hati Zoro memberikannya, karena dia pikir, di wilayah tersebut dia bisa dengan mudah mendapatkan ikan dan binatang buruan yang populasinya melimpah di tempat tersebut.

Sambil memangsa daging pemberian Zoro, Luffy bilang, "Hati-hati Zoro, air sungai di sini beracun, aku dengar ikan dan binatang yang hidup di sini juga ikut beracun."

Kemudian Zoro bilang "Pantas saja perutku rasanya sakit!"

Lah, berarti daging yang Zoro kasih ke Luffy adalah hasil dari berburu binatang di tempat tersebut???

Ealah!!! Daging beracun efeknya cuma bikin perut sakit??? O My God, saat kecil mereka diberi imunisasi apa sih???

Begini nih jadinya kalau dua orang koplak lagi ngomongin sesuatu dengan gaya sok ilmiah! Jadinya NGACO!!!

Tapi reuni kapten dan wakilnya ini agaknya akan mengalami sekidit gangguan, karena di tempat dan waktu yang bersamaan, datang juga Basil Hawkins yang kini statusnya adalah anak buah Kaido, sama seperti X-Drake.

Hawkins bilang hanya ada dua pilihan jika ingin tinggal di Wano, pertama mengabdi kepada yang kuat (Kaido) atau hidup dalam persembunyian karena mengabaikan yang kuat.

Dan untuk menanggapi pernyataan Hawkins tersebut, Zoro bilang kepada Luffy, "Kinnemon bilang, Jangan bikin keributan!!!" Seolah-olah Zoro sendiri sudah menjalankan pesannya Kinnemon tersebut dengan baik dan benar.

Padahal kenyataannya, kalian tahu sendiri lah apa yang terjadi di chapter 909 lalu!

Tapi bukan Luffy namanya kalau tidak bisa menimpali kata-kata Zoro.

Dengan santainya dia bilang "Wokey!!! Kalau begitu kita hanya perlu meminta maaf kepadanya nanti!" Wkwkwkkw

Apakah Zoro dan Luffy akan benar-benar bentrok dengan Hawkins di chapter berikutnya???

Kami malah meragukannya!

Menurut kami, di chapter berikutnya nanti, Hawkins justru akan menambahkan pilihan ketiga, yaitu membentuk aliansi dan mengalahkan Kaido!

Tapi yang paling bikin penasaran adalah mungkin nggak sih, dichapter mendatang Luffy benar-benar akan bertarung menggunakan Samurai???

Karena seumur-umur kami baru lihat Luffy bertarung pakai Ppedang saat di Thriller Bark. Saat itu dia bertarung dalam wujud Nightmare Luffy.

Namun jika benar wujud Gear 4 Luffy terinspirasi dari Nightmare Luffy, tentu bukan mustahil kalau di Wano ini Luffy benar-benar akan bertarung menggunakan Pedang, bukan???

Tapi kami sendiri lebih berharap kalau nanti Luffy akan menyerahkan Nidai Kitetsu kepada Zoro.

Mungkin dichapter 913 besok Zoro akan bilang "Hey Luffy, apa sekarang kau benar-benar bisa menggunakan Pedang?"

Trus Luffy jawab "Tidak!"

"Terus kenapa kamu menghunuskan pedang???"

"Saat ini kita sedang berada di negeri Samurai. Aku pikir aku juga harus menggunakan pedang!!!"

Dan kekoplakan keduanya ini akan membuat cerita di chapter 913 nanti menjadi sangat renyah untuk dinikmati.

Selain itu, kami rasa dokter yang nanti akan mengobati O Tama adalah Trafalgar Law.

Piye menurutmu cah???

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons