Saturday 2 June 2018

[ REVIEW BLACK CLOVER 159 ] KEKUATAN PEDANG IBLIS KETIGA ASTA!!!


Asta dan Yuno akhirnya memutuskan untuk turun di desa Hage, kampung halaman mereka, ditengah pengejaran markas White Night Demon Eye yang ternyata melintasi desa 3T, Terluar, Terdepan, Tertinggal tersebut.

Kedatangan mereka di desa Hage tepat pada waktunya sebelum seorang reinkarnasi Elf yang menggunakan sihir mokuton, maksud kami sihir tumbuh-tumbuhan, menghabisi gadis impiannya Asta, suster Lily.

Cara datang yang super keren tersebut tak pelak membuat suster Lily dan anak-anak panti tercengang setengah tak percaya.

Dua anak desa alumni panti mereka kini telah berevolusi menjadi seorang ksatria sihir yang sangat hebat. Dan disaat yang tepat pulang ke kampung halaman sebagai seorang Hero!

Kedatangan mereka memang sangat tepat waktu untuk menyelamatkan Suster Lily. Namun sangat terlambat untuk menyelamatkan seluruh penduduk desa Hage, termasuk sang Bapa Panti, yang sudah terkapar akibat terkena racun sihir pohon yang dilancarkan oleh si reinkarnasi Elf.

Melihat kondisi Bapa Panti yang nyaris sekarat akibat racun sihir pohon, Asta memutuskan untuk mempercayakan arena pertarungan kepada Yuno seorang, sementara dirinya mencoba menetralkan sihir racun yang mengenai Bapa dengan menggunakan Demon Slayer Swords miliknya.

Namun setelah kepala si Bapa diketok menggunakan gagang Demon Slayer Swords, ternyata tidka terjadi reaksi apapun. 

Racun tersebut tidak bisa dinetralisir menggunakan pedang anti sihir, padahal proses menggetok kepala secara random menggunakan gagang pedang tersebut sebelumnya cukup manjur untuk menetralkan sihir sirep yang menjangkiti anak-anak di desa Nairn.

Disaat hampir putus asa itulah, tiba-tiba Pedang ketiga Asta keluar dari dalam Grimoire.

Menariknya, pedang ini keluar dari dalam Grimoire dengan sendirinya, tanpa dipanggil terlebih dulu oleh Asta.

Dan lebih menariknya lagi, Asta tidak ingat kapan dan bagaimana Pedang milik Licht tersebut masuk ke dalam grimoire-nya.

HOROK!!!
REVIEW BLACK CLOVER 159

Ajaibnya, ketika pedang ini diangkat oleh Asta, kekuatannya mampu menetralisir seluruh racun sihir yang mengenai penduduk desa tanpa menggetok kepala mereka satu per satu.

Pedang ini seolah mampu menyerap kekuatan sihir tertentu tanpa perlu bersentuhan secara langsung dengan elemen sihir tersebut.

Ini seperti kemampuan Demon Dweller Sword tetapi dalam versi yang lebih mutakhir. Kalau Demon Dweller Sword yang dipakai oleh Licht kan, baru bisa menyerap elemen sihir tertentu setelah pedang ini menyentuh magic blast dari sihir yang dimaksud.

Tetapi pedang barunya Asta ini bisa melakukannya secara nirkabel. Tanpa perlu melakukan kontak langsung.

Selanjutnya, jika dilihat secara seksama, warna pedang ini berubah menjadi hitam pekat sesaat setelah menyerap seluruh sihir racun dari penduduk desa.

Sementara warna logo clover yang terdapat diujung pedang ini justru berubah menjadi terang, padahal sebelumnya berwarna hitam.

Ini bener-bener membuatnya menjadi semakin mirip dengan cara kerja Demon Dweller Swprd yang saat ini dibawa oleh Licht, kan???

Nah, melihat apa yang bisa dilakukan oleh Asta dan Yuno, si reinkarnasi Elf terlihat panik, seolah jiwa di dalam tubuhnya tersebut bergejolak dan mulai hilang kendali.

Apa yang terjadi pada si reinkarnasi Elf ini terlihat mirip seperti perubahan Demonic Form yang terjadi pada Vetto ataupun Fana.

Hal ini membuat kami menjadi semakin curiga, kalau Demon God yang dulu mengobrak-abrik Clover Kingdom muncul karena efek sihir reinkarnasi Elf ini.

Melihat si reinkasnari Elf mulai kehilangan kendali tubuhnya, Asta punya inisiatif untuk menyerangnya menggunakan Pedang barunya.

Dan Jegerrrr!!! Siapa sangka, kekuatan sihir reinkarnasi yang tidak bisa dinetralkan oleh Demon Slayer Swords bisa dinetralkan oleh Pedang baru Asta.

Pantas saja, di chapter yang sebelumnya, Licht seperi terlihat sengaja menukar Demon Dweller Sword-nya Asta dengan Pedang ini.

Bukan mustahil, jika Licht sebenarnya sudah tahu siapa dalang yang sebenarnya dibalik tragedi pembantaian kaum Elf, yang tidak lain berasal dari kaum Elf itu sendiri. Bukan dari kaum manusia.

Sehingga dia memberikan Pedang anti sihir ketiganya tersebut kepada Asta dengan maksud agar Asta bisa menolong para Elf yang telah direinkarnasi agar bisa pulang kembali ke alam kedamaian. 

Spekulasi ini muncul karena, pada manga chapter 159 ini, Asta mengatakan "Seakan-akan para Elf pun memohon untuk diselamatkan."

Dan setelah menetralisir sihir reinkarnasi, warna hitam pedang ini perlahan lahan mulai luntur dan kembali ke wujud buluknya seperti semula.

Dengan begini, untuk sementara bisa kita simpulkan kalau Pedang barunya Asta ini adalah satu-satunya kekuatan sihir yang dapat menetralkan sihir reinkarnasi tanpa perlu membunuh wadahnya.

Dan kekuatan dari Pedang barunya Asta ini mirip seperti gabungan dari kekuatan Demon Slayer Sword dan Demon Dweller Sword yang kemudian diupgrade ke versi yang lebih mutakhir.

Jadi, tidak menutup kemungkinan kalau nanti ternyata pedang ini juga mampu menembakkan anti sihir dari jarak jauh. Dimana kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh Demon Slayer dan Demon Dweller Sword.

Piye menurutmu cah?

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons