Saturday 8 August 2015

5 Hal dalam anime yang bikin risih akhir-akhir ini

Jelas, saya sangat suka nonton anime. Tapi tidak semua anime saya tonton. Karena akhir-akhir ini menurut saya pribadi arah trend anime cenderung menuju hal-hal yang bikin risih. Setidaknya ada 5 Hal dalam anime yang bikin risih akhir-akhir ini, menurut saya pribadi. Yaitu:

1. Terlalu Sadis
Ya, anime action memang keren. Saya suka genre anime ini. Tapi jangan sadis-sadis juga kali. Kalo cuma darah keluar karena luka, it's OK lah. Tapi nggak terus proses menyayat, mencabik, apalagi sampai memenggal kepala ditunjukin prosesnya. Itu sangat sadis. 
Kalo liat Luffy, Kilua, Naruto, Ichigo, atau Natsu berantem rasanya keren gitu lihatnya. Penjahat dihajar sampai KO. Tapi kok anime-anime keluaran terbaru, bukannya menunjukkan sisi kerennya tapi malah menegaskan sisi sadisnya, gitu. Pesan moral emang masih ada, tapi kalo adegan-adegan sadis yang ditonjolkan, itu sama aja membangkitkan jiwa psikopat yang pada dasarnya sudah ada disetiap diri manusia yang menontonnya. Menurut ilmu psikologi, kalau kalian sudah merasa biasa aja liat adegan sadis, itu artinya kalian sudah jadi psikopat, guys. Itu bahaya!!!

2. Terlalu banyak Fans Service
Nonton anime action ada Oppai, anime game ada Oppai, anime masak, Oppai lagi. Dikit-dikit Oppai. Apa-apaan itu??? Sesekali muncul sih OK, tapi kalau hampir setiap episode ada gituannya, itu bikin risih, cuy. Jadi nggak jelas itu anime untuk batas umur berapa.
Pada kenyataannya cewek Jepang itu Oppai-nya kecil, tapi kenapa di anime Oppai-nya kayak gitu??? Seolah-olah mereka ingin mengajarkan bahwa Oppai yang besar adalah daya tarik utama cewek. Atau mereka ingin mendoktrin kita untuk jadi sama mesumnya dengan isi kepala mereka? 
Asal tau aja ya guys, cowok yang otaknya mesum itu justru malah susah ngobrol sama cewek!!! Matanya kemana-mana, pikirannya kemana-mana!!! Mau lu jadi cowok kayak gitu??? Jomblo seumur hidup lu!!! Mentok kawin sama dakimakura!!!

3. Hubungan Kakak Adik abnormal
Mungkin tidak seintim hubungan kakak-adek dalam anime cabul, tapi kalau hubungan kakak-adik jadi mesra banget seperti orang pacaran, it's very very disgusting you know!!! Kakaknya nemu cewek, si adek cemburu. Adeknya dideketin cowok, si kakak posesif. Jijik liatnya!!!

4. Pedophilia
Penggemar Loli pasti nggak mau disebut pedophilia. Menurut mereka itu berbeda. Tapi kalau terus karakter gadis kecil dibawah 14 tahun digambarkan begitu sensual, dieksploitasi bentuk tubuhnya yang masih baru bertumbuh, apa bedanya dengan pedophilia, coeg!!! "Itu cuma di dunia anime, nggak ada pengaruhnya di dunia nyata." Apanya yang nggak ada pengaruhnya!!! Dakimakura yang laku justru yang gambarnya loli yang disensualisasikan, bukan??? Gambar anak kecil dibikin sarung guling, diunyel-unyel... mau latihan jadi pedophil, lu!!!

5. Moe Everywhere
Bukan lagi kekuatan cerita yang disimak para anime lovers saat ini. Yang digemari bukan lagi cerita-cerita anime yang kompleks, heroik, imajinatif, tapi lebih karena karakter-karakter Moe-nya. Terus setiap anime berlomba-lomba membuat karakter moe yang unyu unyu untuk menarik penonton. Mungkin itu salah satu Moefikasi. Terus, apa bedanya dengan nonton Sinetron cuma karena yang main Asmirandah tanpa peduli ceritanya bagus apa enggak,  coba!??

Demikian kritik dan warning dari kami. Jika hati kalian merasa panas setelah membaca artikel ini, berarti kalian masih bisa diobati sebelum terjebak lebih jauh kedalam doktrin buruk di atas. 

Mungkin kalian tidak akan merasa didoktrin jadi buruk oleh anime-anime seperti di atas, tapi coba lihat sekeliling kalian. Jika teman kalian makin dikit, kalian masih jomblo meski dah layak nikah, sering bayangin yang senonoh, atau terpikir buat membunuh orang, berarti tanpa sadar kalian sudah jadi korban anime-anime seperti di atas. Waspadalah!!! Waspadalah!!!

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons